Aksi Tanam Seribu Pohon

Dalam upaya mendukung antisipasi pemanasan global, beberapa partisispan telah melakukan gerakan tanam seribu pohon. Pohon-pohon yang ditaman sangat bermanfaat bagi penghijauan di daerah sekitar kita khususnya di jakarta. Di artikel ini terdapat beberapa orang yang sudah mengerti arti dari Aksi Tanam Seribu Pohon dan manfaatnya.
Sumber-sumber yang didapat dari:
Kompas Rabu, 14 November 2007 - 16:21 wib


“Seribu Pohon untuk Hijaunya Senayan”
Kompas Rabu, 14 November 2007 - 16:21 wib
JAKARTA, KCM - Ada suasana berbeda di kawasan Gelora Bung Karno Senayan pada Minggu (11/11) pagi lalu. Kompleks yang biasanya ramai dengan berbagai aktivitas olahraga itu tampak lebih semarak dari biasanya. Pemandangan sekumpulan orang berjoging atau yang sekedar berjalan santai menghirup sejuknya hawa memang sudah biasa mewarnai setiap sudut kawasan Gelora Senayan di hari libur.
Namun yang tampak mencolok di pagi itu adalah ribuan pengendara sepeda berseragam hijau. Bagaikan kumpulan semut, mereka dengan teratur menyerbu Plaza Utara Gelora Bung Karno setelah sebelumnya menyusuri beberapa jalan utama di sekitar Senayan. Sebanyak 2.500 pengendara sepeda ini adalah anggota komunitas sepeda dari wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor.
Kedatangan mereka dengan mengayuh sepeda ke kawasan ini tentu bukannya tanpa maksud. Pagi itu, bersama ratusan masyarakat lainnya mereka berbaur untuk melakukan penanaman pohon di sekitar kawasan Gelora Bung Karno. Aksi masyarakat dan komunitas sepeda ini pun terasa lebih spesial karena di antara mereka hadir Menteri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto.
Kegiatan yang diberi nama "Aksi Hijau Senayan Jakarta 2007" ini sebenarnya merupakan kolaborasi antara kegiatan bersepeda santai (funbike) dan gerakan penghijauan. Aksi ini tercipta atas prakarsa Kompas Gramedia (KG) yang didukung penuh oleh Honda Prospect Motor (HPM) dan Riau Andalan Pulp and Paper, dua perusahaan yang mempunyai komitmen dalam pelestarian lingkungan.
Aksi penghijauan diawali dengan penanaman pohon palem sadeng dan kepel secara secara simbolis oleh Rachmat Witoelar bersama Prijanto, Presiden Direktur Honda Prospect Motor (HPM) Yukihiro Aoshima, Direktur Utama Riau Andalan Pulp and Paper Rudi Fajar, serta Corporate Executive Officer Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi penanaman sekitar 1.000 pohon di lima kawasan Senayan oleh ratusan masyarakat termasuk komunitas bersepeda.

Kenapa Tanam seribu pohon ini di Senayan?

Terpilihnya Senayan menjadi sasaran program penghijauan karena kawasan ini merupakan pusat kegiatan warga masyarakat untuk berbagai aktivitas, khususnya olahraga. Senayan juga terbilang sebagai salah satu wilayah paling hijau dan menjadi paru-paru Ibukota sehingga tingkat keasriannya harus tetap dijaga.
Di samping itu, Senayan juga tercatat sebagai habitat bagi puluhan jenis burung yang menghuni kawasan ini. Ada ribuan burung yang menggantungkan hidupnya dari pohong-pohon rindang yang tumbuh di sekitar Senayan. Oleh karena itu, melalui aksi penghijauan seperti inilah pohon-pohon yang sudah tua dapat diremajakan. Lahan-lahan yang masih kosong juga dapat dihijaukan dengan berbagai jenis tanaman berbiji yang menjadi tempat hidup sekaligus sumber makanan burung.
Pohon-pohon yang ditanam dalam aksi ini memang tak hanya berbiji, namun beberapa di antaranya tergolong pohon langka. Sebut saja, palem sadeng (Livistona rotundifolia), pohon kepel (Stelechocarpus burahol), sawo kecik (Manilkara kauki) atau trembesi (Samanea saman). Ada pula kersen (Mutingia calabura), cemara angin (Casuarinas avisatifolia), tanjung (Mimusops elengi), dan beringin (Ficus benyamina). Pohon yang ditanam umumnya telah berusia lebih dari 2 tahun dengan tinggi rata-rata 2 meter.




Menteri Negara Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar dan Presdir PT HPM Yukihiro Aoshima melakukan penanaman pohon secara simbolis dalam kegiatan Aksi Hijau Senayan Jakarta 2007.




“Aksi Penanaman Seribu Pohon Bakau”



Sebagai upaya untuk melestarikan hutan bakau yang ada di Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kementerian Lingkungan Hidup, bekerja sama Departemen Kehutanan, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Mapala Tribuana dari Universitas Yarsi dan D Radio melakukan aksi penanaman seribu pohon bakau (Mangroove) di Muara Angke Jakarta Utara.

Kegiatan yang diikuti berbagai elemen masyarakat peduli lingkungan termasuk Fans Club D Radio (D’Club) yang mengerahkan sekitar seratus orang dalam upaya ikut melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini juga dihadiri mantan Menteri Kehutanan Dr Hasrul Harahap yang turut membaur menanam Mangroove yang bermanfaat ganda, selain untuk mencegah terjadinya abrasi juga untuk menjaga ekosistem lingkungan, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Terlebih dengan semakin banyaknya pembangunan hunian di wilayah pinggiran pantai, telah menyebabkan rusaknya ekosistem lingkungan pantai. Bila hal ini tidak segera diambil langkah-langkah perbaikan, lingkungan Jakarta khususnya wilayah pantai akan semakin tercemar terutama oleh limbah industri.
Penanaman mangroove merupakan salah satu bagian dari upaya menuju kesadaran lingkungan tersebut. Mengingat kelestarian hutan bakau di Jakarta yang terus terkikis pembangunan yang tidak mengedepankan lingkungan. Dengan diperingatinya hari lingkungan ini diharapkan dapat mengikat berbagai pihak untuk turut terlibat dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan yang tidak saja mempengaruhi masalah sosial tapi juga kebijakan pemerintah dalam upaya pembangunan.

Sinergi dalam gerakan lingkungan antara organisasi-organisasi non politik peduli lingkungan, pencinta alam, pers, pemerintah dan swasta dan masyarakat luas harus sudah menjadi agenda bersama, karena permasalahan lingkungan adalah permasalahan bersama yang membutuhkan kinerja, pemikiran dan konsep bersama untuk satu masalah lingkungan hidup.

Kegiatan ini selain dimaksudkan untuk menyebarkan fakta-fakta kerusakan lingkungan hidup terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya, juga untuk memupuk kesadaran masyarakat untuk mau mengerti apa pentingnya lingkungan yang harmonis di waktu sekarang dan masa yang akan datang. Bukan hanya itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membentuk kesadaran humanistis dan environmental sebagai wujud keprihatinan bersama atas makin tergerusnya alam lingkungan di negeri ini.

date Rabu, 11 November 2009

1. Pendahuluan

Beberapa Sistem Informasi yang berbasis Sistem Pendukung Keputusan, sebagian besar mereka membutuhkan banyak sekali tablespace untuk datanya. Dalam perkembangan sistem tersebut, kebutuhan akan discspace juga semakin banyak. Sekarang ini, data warehousing yang menggunakan data mencapai terrabytes data sudah mulai bermunculan. Untuk membantu mengatasi isu yang berkembang seperti itu, ada feature baru di dalam Oracle 9i yang diperkenalkan tentang Kompresi Tabelspace. Dengan feature tersebut, tablespace untuk data dapat dikurangi dan performance dari database dapat ditingkatkan.
Feature dari Oracle 9i ini bekerja dengan mengeliminasi data-data terduplikasi yang ditemukan dalam tabel-tabel pada database. Kompresi ini bekerja pada level database blok. Ketika database terdefinisikan secara terkompres, maka database tersebut akan memesan space pada tiap blok database untuk menyimpan satu dari beberapa kemunculan data yang sama pada blok tersebut. Space ini dinamakan tabel simbol. Data yang tertata untuk kompresi tersebut disimpan hanya pada tabel simbol dan bukan pada baris-baris database tersebut sendiri. Ini berarti bahwa, akan ada satu atau lebih pointer yang muncul untuk menunjukkan data sebenarnya pada tabel simbol,
disamping data itu sendiri.
Hasil lain dari tabel kompresi ini adalah sebuah transparasi untuk user dan para pengembang aplikasi. Pada pengembang mampu mengakses tabel-tabel terkompres tersebut tanpa menghiraukan kondisinya (terkompres atau tidak), sehingga query-query SQL tidak perlu berubah ketika sudah didefinisikan diawal pembuatan tabel. Tabel terkompres ini didefinisikan oleh pada administrator atau perancang database, dengan melibatkan sedikit pengembang maupun pemakai.

untuk selanjutnya klick!!!

date Jumat, 06 November 2009

GDSS
(Group Decision Support System)







Oleh:
Ringga Parlian Putra
17109233
4 KA 18


Group Decision Support System – GDSS


Definisi SPK (Sistem Penunjang Keputusan):
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah.

Definisi GDSS :
Sistem Pendukung Keputusan kelompok yang berusaha memperbaiki komunikasi di antara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang mendukung dan mendukung para pengambil keputusan dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut groupware.

Pembahasan :
Contoh pertama atau aplikasi untuk sebuah groupware adalah GDSS, yang adalah singkatan G roup D ecision S upport S ystem. Ada semacam sistem GDS didukung oleh Fakultas Management di Universitas kami. Semacam ini sama-sama waktu-tempat konferensi yang berorientasi pada pertemuan bisnis dan pengambilan keputusan.
The GDSS dimulai awalnya dari Sistem Informasi Manajemen di University of Arizona. Beberapa jenis masalah selalu diamati yang berkaitan lebih banyak dengan pertemuan besar dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan kecil. Dengan pertemuan besar kita maksud pertemuan dengan biasanya lebih dari 15 peserta, tetapi dapat pergi lebih jauh bahwa, misalnya 40 atau bahkan 50. Beberapa masalah yang diidentifikasi adalah:
• memakan waktu;
• dominasi atas pertemuan dan
• kejujuran dan partisipasi.
Yang lebih rinci tentang masalah ini dapat ditemukan di sini. Namun, penting untuk menyadari bahwa kita tidak karena itu mencoba untuk mengatakan bahwa pertemuan kecil tidak memiliki masalah di atas ini; masalah-masalah ini yang disebutkan ada dalam setiap jenis rapat, tapi kami hanya mencoba menekankan bahwa mereka lebih sering ditemukan dalam pertemuan-pertemuan besar. Rapat ukuran kecil cenderung lebih mudah dikontrol daripada pertemuan besar.
Dalam lingkungan GDSS, biasanya ada sebuah ruangan besar dengan sesuatu seperti 40 kursi, yang berarti bahwa 40 orang bisa pada pertemuan pada suatu waktu. Ada tidak hanya 40 kursi, tetapi juga 40 mikrokomputer. Hal ini memungkinkan setiap peserta untuk memiliki penggunaan satu komputer mikro selama pertemuan. Alasan mengapa masing-masing peserta membutuhkan komputer mikro tergantung pada bagaimana GDSS bekerja.
Dalam GDSS, dengan perangkat lunak komputer khusus, fasilitator dari setiap pertemuan akan membuat agenda pertama rapat, yang akan diproyeksikan ke layar besar bahwa setiap orang dapat melihat. Kemudian para peserta akan tipe secara bersamaan dalam ide-ide dari topik diskusi pada mikrokomputer individu di samping mereka. Kemudian komputer akan menyortir ide-ide, dan kemudian para peserta akan memilih atau komentar pada ide-ide yang mereka sukai atau mereka tidak suka. Dalam perjalanan dari seluruh pertemuan, GDSS toko, mengkategorikan dan mencetak keluar semua ide, komentar dan menghitung suara, sehingga masing-masing peserta rapat akan mendapatkan ringkasan dari pertemuan ketika berakhir.
Apa istimewanya GDSS adalah bahwa hal itu memungkinkan peserta rapat untuk secara bersamaan "berbicara", ketika jenis komputer dan mengirimkan ide-ide untuk masing-masing terminal, semua pada waktu yang sama. Yang menyelamatkan sejumlah besar waktu, karena semua ini dapat dilakukan secara elektronik dan bukan secara manual, dan waktu yang disimpan akan memungkinkan para peserta untuk menghabiskan waktu lebih banyak memanipulasi dan mengekspresikan ide-ide mereka. Ini akibatnya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kelompok. Memakan waktu yang manfaat juga memiliki bonus tambahan: ketika produktivitas dan efisiensi dalam rapat meningkat, kemungkinan bahwa semangat tim dapat dikonsolidasikan, sehingga menghasilkan peningkatan kekuatan mengikat di antara anggota tim.
Selain itu, di bawah ini GDSS, tak seorang pun dapat mendominasi pertemuan. Hal ini karena fitur lain GDSS. GDSS menyediakan skema anonim, sehingga apa pun yang Anda ketik di terminal (yaitu pendapat anda) akan dilindungi. Dalam keadaan ini, tidak ada yang benar-benar tahu siapa yang mengetik apa. Karena itu, tak seorang pun dapat mendominasi pertemuan. Dalam kasus terburuk, kita dapat mengatakan "beberapa ide" yang mendominasi pertemuan, tapi ini baik-baik saja karena ini adalah sebagai Sebenarnya tujuan dari suatu GDSS: untuk membantu peserta rapat menyuarakan pendapat mereka dari pola pikir yang berorientasi ide. Sebagai contoh, hanya karena Anda memiliki prasangka buruk terhadap orang A tidak berarti bahwa Anda akan menolak gagasan yang diusulkan dalam rapat, karena Anda tidak tahu siapa yang mengusulkan gagasan itu!!
Selain itu, skema anonimitas ini juga akan membantu anggota tim mereka yang malu untuk menyuarakan pendapat. Dan dengan anonimitas, orang-orang cenderung lebih jujur, sama seperti yang Anda akan mengatakan lebih banyak dan lebih jujur pada formulir evaluasi profesor jika Anda tahu apa yang Anda tulis tidak akan mempengaruhi nilai akhir Anda pada kursus. Hal ini, tentu saja, adalah karena Anda tahu Anda tidak perlu khawatir tentang konsekuensi.
Namun, apakah ini anonimitas itu baik atau tidak dapat menjadi sangat kontroversial. Keberhasilan pertemuan didukung oleh GDSS sangat tergantung pada perilaku para peserta.


Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok:
- Konsep GDSS (Group Decision Support System), merupakan sistem berbasis computer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas bersama dan menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama. Istilah lainnya : GSS (group support system), CSCW (computer support cooperative work), CCWS (Computerized collaborative work support), EMS (electronic meeting system). Perangkat lunak yang digunakan disebut groupware.
- GDSS berkontribusi memecahkan masalah.
Komunikasi yang lebih baik memungkinkan keputusan yang lebih baik. GDSS berkontribusi memecahkan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.

Pengaturan Lingkungan GDSS:
Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka. Ruangan tersebut medukung komunikasi melalui kombinasi perabot, peralatan dan tata letak.
Jaringan Keputusan Setempat (LAN), jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, maka para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan. Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, maka pertemuan legislative diperlukan. Konferensi Bermedia Komputer, beberapa aplikasi kantor virtual memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis.

JENIS GDSS:

a) sistem pengelolaan koneksi:
- Menyediakan mekanisme fisik melalui mana orang-orang yang terlibat dalam suatu keputusan dapat berkomunikasi.
- Misalnya: WAN arsitektur.
b) manajemen komunikasi:
- Meningkatkan arus informasi melalui fasilitas untuk menyimpan, reply, forward dll.
- Misalnya paket surat elektronik dan grup diskusi.
c) sistem manajemen konten.
- Memberikan kecerdasan dalam proses routing - sistem mengetahui di mana dokumen pergi
setelah pengguna saat ini berakhir dengan itu, atau di mana pesan harus pergi sekali
itu dimasukkan.
- Misalnya keputusan sistem konferensi.
d) proses manajemen
- Mengingat isi informasi dalam aliran dalam memutuskan apa yang harus
hubungannya dengan manajemen.


Keuntungan GDSS:
• Anonimitas - mengusir rasa takut yang menyebabkan keputusan yang lebih baik dari berbagai pengambil keputusan hierarki
• Parallel Komunikasi - menghilangkan memonopoli memberikan peningkatan partisipasi, keputusan yang lebih baik
• Pencatatan otomatis - tidak perlu mencatat, mereka secara otomatis dicatat
• Kemampuan untuk rapat virtual - hanya perlu perangkat keras, perangkat lunak dan orang-orang yang terhubung
• Portabilitas - Dapat dibentuk untuk menjadi portable ke laptop
• Potensi global - Orang bisa terhubung di seluruh dunia
• Tidak perlu untuk guru komputer - meskipun beberapa pengalaman dasar adalah suatu keharusan

Kekurangan GDSS:
• Biaya-biaya infrastruktur untuk menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak / kamar / konektivitas jaringan bisa sangat mahal.
• Keamanan - terutama benar ketika perusahaan sewa fasilitas untuk GDSS; juga, fasilitator mungkin tingkat yang lebih rendah karyawan yang dapat membocorkan informasi kepada rekan.
• Kegagalan teknis - daya yang hilang, kehilangan konektivitas, sangat bergantung pada bandwidth dan LAN / WAN infrastruktur - baik sistem setup harus meminimalkan risiko ini.
• Keyboard Keterampilan - dikurangi partisipasi dapat mengakibatkan karena frustrasi.
• Pelatihan - kurva belajar hadir bagi pengguna, bervariasi dengan situasi.
• Persepsi pesan - kurangnya komunikasi verbal bisa mengakibatkan salah tafsir.

Kemiripan Antara GDSS dan DSS:
• Keduanya menggunakan model, data dan perangkat lunak yang user-friendly
• Keduanya interaktif dengan "bagaimana-jika" kemampuan
• Keduanya menggunakan data internal dan eksternal
• Keduanya memungkinkan pembuat keputusan untuk mengambil peran aktif
• Keduanya memiliki sistem fleksibel
• Keduanya memiliki output grafis

Implikasi masa depan GDSS:
• Mengintegrasikan ke dalam kerangka kerja perusahaan yang ada.
• GDSS membawa perubahan yang harus dikelola.
• GDSS akan menggabungkan Artificial Intelligence and Expert Systems - software akan "belajar" dan membantu pengguna membuat keputusan yang lebih baik.
• Penurunan biaya akan memungkinkan banyak organisasi untuk menggunakan GDSS.
• Meningkatkan pelaksanaan GDSS dengan pelanggan.
• Suara Pelanggan kebutuhan mereka dalam lingkungan yang tidak mengancam.


date Kamis, 05 November 2009